KARAWANG | RENGASDENGKLOKNEWS.COM | Tumpukan sampah yang sudah mulai menggunung dan menimbulkan gangguan kenyamanan bagi masyarakat saat melintas di area lokasi pasar lama Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Usut punya usut, tumpukan sampah tersebut muncul disebabkan karena sikap UPTD Kebersihan Rengasdengklok tidak perduli maupun tidak mampu mengikuti perintah Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, dalam mewujudkan Jawa Barat Juara.
Lebih kompleks daripada itu, tumpukan sampah yang makin menggunung di salah satu titik lokasi area lingkungan Pasar Lama Rengasdengklok, menurut informasi yang beredar luas ditengarai sebagai dampak sikap tidak profesionalnya UPTD Kebersihan Rengasdengklok terhadap oknum pelaku yang sangaja membuang dan menimbun sampah.
Bahkan, sikap UPTD Kebersihan Rengasdengklok dituntut agar tidak tebang pilih dalam bekerja meskipun oknum pembuang sampah tersebut memiliki hubungan persaudaraan dengan salah satu pejabat tinggi di kantor DLHK Karawang.
Seperti dihimpun dari berbagai sumber, retribusi dari kegiatan pengelolaan sampah pedagang di pasar lama Rengasdengklok, hingga kini masih menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Pemkab Karawang. Tanpa terkecuali, pengelolaan sampah dari pasar lama Remgasdengklok masih menghasilkan setoran retribusi bagi Pemkab Karawang,
“UPTD Kebersihan Rengasdengklok memang memiliki mitra kerja yang menyediakan TPS sampah di pasar lama. Tumpukan sampah yang dibuang beberapa pedagang ke titik lokasi tersebut sudah kita angkut secara sukarela, adapun retribusi sampah pedagang yang kini menggunung itu entah kemana kita akan tanyakan ke UPTD,” jelas Santriwan warga setempat.
( red )
