KARAWANG | RENGASDENGKLOKNEWS.COM | Kasus pencabulan yang diduga dilakukan oleh pemilik salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Karawang, Jawa Barat, terhadap santriwatinya terus menjadi perhatian publik.
Pemerintah Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, yang selama ini memberikan dukungan kepada para santri mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kejadian tersebut.
Kaur Kesra Desa Bengle, Karna, menyatakan bahwa pemerintah desa bersama orang tua memiliki harapan besar terhadap ponpes tersebut sebagai tempat pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Apalagi, santriwati yang belajar di sana adalah anak yatim dan piatu yang mendapat bantuan rutin dari dana desa.
“Kami berharap aparat penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku. Kami tahu, bukan hanya tiga atau empat anak yang menjadi korban dalam kasus ini,” tegas Karna, Selasa (25/2).
Pada saat jelang persidangan, suasana di Pengadilan Negeri Karawang dipenuhi oleh perangkat desa dan warga yang datang untuk memberikan dukungan bagi korban. Mereka menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
Pemerintah Desa Bengle memastikan bahwa korban terus mendapatkan pendampingan agar kondisi psikisnya membaik. Mereka juga berusaha memberikan motivasi dan pelayanan terbaik bagi korban.
“Kami berusaha memberikan motivasi dan pelayanan terbaik bagi korban. Insyaallah, mereka akan melanjutkan sekolahnya. Pemerintah Desa Bengle dan Kecamatan Majalaya akan terus mengawal kasus ini dan tidak akan melepas begitu saja,” tegas Karna.
( red )
