KARAWANG | RENGASDENGKLOKNEWS.COM | Salah satu program unggulan Pemerintah Pusat guna untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa yaitu diantaranya, membentuk Badan Usaha Milik Desa atau yang lebih di kenal dengan sebutan BUMDes.
Program tersebut dikelola oleh Pemerintah Desa bersama Masyarakat desa yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian dengan memanfaatkan potensi dan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Desa setempat.
Namun program unggulan Pemerintah Pusat tersebut banyak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dalam pengelolaannya. Faktanya program tersebut ada yang tidak berjalan sama sekali alias “Tukcing”, artinya “habis di bentuk cicing” tidak ada kegiatan, diduga tidak efektif.
Seperti halnya BUMDes Bunga Padi yang merupakan Badan Usaha Milik Desa Rengasdengklok Selatan Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.
BUMDes Bunga Padi milik Desa Rengasdengklok Selatan itu sepertinya tidak sesuai harapan Pemerintah Pusat dan Masyarakat desa setempat, karena BUMDes tersebut terlihat sepi seperti kuburan tidak ada kegiatan yang signifikan.
Menurut keterangan Sekretaris desa (Sekdes) Rengasdengklok Selatan, Abdurrahman Wahid, saat di konfirmasi terkait BUMDes, dirinya tidak mengetahui pasti apa jenis kegiatan usaha BUMDes Bunga Padi tersebut.
“Iya ada faktanya pak, aslinya saya tidak tahu. Jangankan bapak, saya juga tidak tahu jenis kegiatan usaha BUMDes Bunga Padi saat ini. Kalau Ketua BUMDes nya Mas Aji, Sekretaris nya Koko,” tutur Wahid via chat WhatsApp, Selasa (28/1/2025).
Sementara itu, Kepala desa (Kades) Rengasdengklok Selatan saat di konfirmasi terkait BUMDes Bunga Padi yang diduga sudah lama tidak berjalan alias “Tukcing”, artinya “habis di bentuk cicing”, Asih Mintarsih membenarkan.
“Iya benar, BUMDes Bunga Padi memang sudah lama tidak berjalan. Ketua BUMDes nya juga sekarang lagi sakit,” ujar Kades via chat WhatsApp pribadinya, Selasa (28/1/2025).
Sementara hingga berita ini diterbitkan, Ketua dan Sekretaris BUMDes Bunga Padi belum dapat di konfirmasi.
( alim )
